Polres Sambas – Polda Kalbar, Polres Sambas Dalam rangka memperkuat sinergi antar instansi dalam upaya perlindungan terhadap masyarakat, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pencegahan penyebaran paham radikal, Polres Sambas menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan PMI Non Prosedural dan Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025, di Gedung Serbaguna Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai instansi terkait, di antaranya Kapolres Sambas AKBP Wahyu Jati Wibowo, S.I.K.,S.H.,M.H. yang diwakili Kasatbinmas Polres Sambas IPTU Ircham, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, P4MI Kabupaten Sambas, Densus 88 Wilayah Kalbar, aparat TNI dan Polri, serta para Kepala Desa, Ketua BPD, dan seluruh Bhabinkamtibmas di wilayah Kecamatan Tebas. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kasatbinmas dan Camat Tebas yang sekaligus meresmikan dimulainya Bimtek.
Dalam penyampaian materi, narasumber dari Koordinator P4MI menekankan pentingnya prosedur resmi dalam proses penempatan PMI agar tidak menjadi korban perdagangan orang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas menyampaikan data terkini seputar PMI dan mekanisme perlindungan yang dapat diakses masyarakat. Sementara itu, materi dari perwakilan Unit PPA Satreskrim Polres Sambas menyoroti peran sinergis dalam upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Pemaparan juga disampaikan oleh perwakilan dari Bidang Pencegahan Densus 88 Wilayah Kalbar, yang mengedukasi peserta tentang strategi mencegah intoleransi, radikalisme, dan terorisme di lingkungan masyarakat. Diskusi interaktif dilakukan untuk menjawab berbagai pertanyaan dari peserta terkait langkah-langkah konkret pencegahan kasus PMI non-prosedural dan bahaya penyebaran ideologi radikal.
Kegiatan ini berjalan aman dan lancar serta mendapat respons positif dari seluruh peserta. Diharapkan melalui kegiatan ini, seluruh elemen pemerintahan hingga tingkat desa dapat menjadi ujung tombak dalam mengedukasi masyarakat dan mencegah secara dini berbagai potensi ancaman, baik dari sisi migrasi ilegal maupun penyebaran paham radikal yang mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah Sambas.
Humas Res Sambas